DI balik pesonanya sebagai finalis Puteri Indonesia 2019, Sabrina Woro Anggraini bukan sekadar wajah cantik di layar kaca. Ia adalah representasi perempuan muda Indonesia yang cerdas, berdaya, dan tak berhenti berkembang — dari dunia teknologi hingga perannya sebagai ibu dan pembuat konten inspiratif.
Lahir pada 26 Juni 1995, Sabrina menempuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada jurusan Ilmu Komputer, lalu melanjutkan studi ke Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan Harvard University.
Ia dikenal memiliki semangat tinggi dalam menggabungkan teknologi, desain, dan empati manusia — nilai yang ia bawa hingga kini sebagai Co-Founder & CEO Natuno, perusahaan desain produk dan strategi UX yang bekerja sama dengan berbagai startup dan lembaga pemerintah.
Perjalanan kariernya dimulai dari Traveloka sebagai desainer UI/UX, hingga mendirikan Kultara, startup sosial di Bali yang memadukan pariwisata dan pemberdayaan komunitas. Tak heran jika namanya kerap dikaitkan dengan perempuan yang tidak hanya sukses secara profesional, tapi juga berdampak nyata bagi masyarakat.
Meski memiliki segudang prestasi — dari pemenang kompetisi desain dunia di Inggris hingga penghargaan internasional di bidang seni — Sabrina tetap menjejak bumi. Kini, sebagai istri dari Belva Devara (CEO Ruangguru) dan ibu dari seorang putri, Launa Alima Syahila Devara, Sabrina menyalurkan inspirasinya lewat podcast dan media sosialnya. Ia berbagi cerita seputar karier, motherhood, dan perjalanan mencari keseimbangan hidup yang autentik dan mindful.
Dalam salah satu unggahannya, Sabrina menulis, “Keluarga adalah pilar utama yang menguatkanku.” Kalimat sederhana itu menggambarkan sosoknya yang hangat, kuat, dan berprinsip.
Bagi generasi muda, kisah Sabrina adalah bukti bahwa perempuan bisa berperan di banyak ruang — berkarier, berkarya, dan tetap menjadi diri sendiri. Karena menjadi perempuan berdaya bukan soal seberapa tinggi kita terbang, tapi seberapa banyak cahaya yang kita bagi untuk orang lain.
KOMENTAR ANDA